Sabtu, 30 November 2013

Chenkyuu Akne Vulgaris

AKNE VULGARIS


Pengertian

Adalah suatu penyakit radang menahun dari unit pilosebasea disertai penimbunan keratin dan penyumbatan kelenjar sebasea. Penyakit ini ditandai dengan adanya komedo, papel, pustul, nodulus dan kista di tempat-tempat predileksi tertentu seperti muka, leher, dada, punggung bagian atas. Akne biasanya mulai pada usia dewasa muda yaitu umur 13 sampai 29 tahun, tapi dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua.

Etiologi
Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Pada umumnya dikatakan penyakit akne vulgaris adalah multifaktorial. Beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab timbulnya akne vulgaris adalah:
1.         Genetik Herediter
Faktor genetik ini berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar sebasea dan dapat melibatkan anggota keluraga yang aman, dengan akne berat berjaringan parut.
2.         Sebum
Merupakan faktor utama yang menentukan timbulnya penyakit ini. Pengeluaran seborrhoe yang hanya selalu disertai dengan akne yang bera.
3.         Diet
Masih diperdebatkan. Para spesialis kulit di Asia menganggap berbagai makanan masih ada hubungannya dengan akne. Makanan seperti lemak, kacang-kacangan, susu, keju, coklat dan sejenisnya dapat merangsang kambuhnya akne. Penyelidikan terakhir menyatakan diet hanya sedikit pengaruhnya/tdak ada pengaruh terhadap akne.
4.         Endokrin
Androgen memegang peranan penting pada timbulnya akne, karena perangsang aktivitas glandula sebasea dan mempengaruhi proses keratinisasi.
5.         Bakteri
Pada lesi-lesi akne biasanya ditemukan:
?  Propionic bakterium akne/corine bakterium akne
?  Staphylokokkus epidermidis
?  Pityrosporum ovale.
Yang terpenting ialah propionic bakterium akne, karena mempengaruhi terbentuknya lipase yang penting dalam pembentukan komedo.
6.         Iklim
Musim dingin dapat mempengaruhi kambuhnya akne sedangkan pada daerah tropis akne timbul bila suhunya panas dan rendah.
7.         Kosmetika
Pemakaian kosmetika tertentu yang terus menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan akne. Kosmetik tersebut adalah:
?  Pelembab/mosturaiser
?  Krim muka seperti:
·            Bedak dasar (foundation)
·            Krem penahan sinar matahari (suncrem)
·            Krem malam
8.         Bahan-bahan Kimia
Bahan-bahan kimia tersebut jodida, bromida, kortikosteroid, obat-obatan anti konvulsan seperti phenobarbital, INH, tetra ciklin dan vitamin B12 dapat menyebabkan kambuhnya akne atau form eruption.
9.         Psikis
Stress, emosi dan kurang tidur dapat menyebabkan tumbuh dan kambuhnya akne.
10.     Faktor gesekan, regangan, cubitan, tekanan dapat merangsang timbulnya akne mekanik.

Phatogenesa

Phatogenesa akne vulgaris dipengaruhi empat faktor utama yaitu:
1.         Peningkatan ekskresi sebum
Hormon androgen yang meningkat pada masa permulaan pubertas dapat menyebabkan pembesaran kelenjar dan peningkatan aktivitas kelenjar sebasea sehingga produksi sebum meningkat.
2.         Penyumbatan saluran pilosebasea
Penyumbatan disini disebabkan oleh karena bentuk anatomi kelenjar sebasea yang mempunyai saluran keluar yang lebih kecil sehingga terdapat tahanan pengeluaran sebum yang lebih muda terjadi penyumbatan. Selain itu massa keratin disini lebih sulit terlepas sehingga melekat satu sama lain yang mempermudah terjadinya penyumbatan.
3.         Perubahan komposisi lemak permukaan kulit
Sebum mengandung triglicerida, squalen dan ester malam. Bila sebum mengalir keluar melalui saluran pilosebasea, triglicerida dihidrolisir oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh propionic bakteri menjadi asam lemak bebas. Squalen dan asam lemak bebas yang meningkat pada penderita akne ini bersifat komedegonik sehingga menambah keratinisasi dalam saluran pilosebasea.
4.         Kolonisasi bakteri dalam folikel sebasea
Pada penderita alne dijumpai tiga macam mikroorganisme berupa flora normal yaitu:
? Cropionic bacterium acnes
? Staphylokokkus epidermidis
      Dan diantara tiga macam mikroorganisme ini, Propioni Bacterium Akne yang paling berperan. ternyata mikroflora tersebut pada kulit dan saluran pilosebasea penderita akne jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan orang sehat.

Gambaran Klinis
Pada tempat predileksi yaitu pada daerah seborhoe terdapat lesi yang khas yaitu komedo disertai atau tanpa disertai lesi lain seperti papula, pustula, nodular, kista dan akne konglobata.

Klasifikasi Akne
Klasifikasi yang biasa digunakan untuk menetapkan berat atau ringannya akne vulgaris adalah klasifikasi yang didasarkan atas overall grading menurut Pilllsbury dan kawan-kawan yang dibagi atas empat tingkat:
1.      Tingkat I   : komedo sedikit/banyak dengan/tanpa beberapa papula.
2.      Tingkat II  : komedo, papel, pustul.
3.      Tingkat III            : komedo, papel,pustul dan nodul.
4.      Tingkat IV            : komedo, papel, pustul, nodulus, kista dan parut yang luas. (akne konglobata).

Ada klasifikasi lain:
1.      Spotcounting yang juga banyak dipakai yaitu menilai secara kwalitatif maupun kwantitatif.
2.      Metode photografi
Klasifikasi ini lebih obyektif, lebih teliti, ada dokumentasi, tetapi biayanya besar.
Diagnosa didasarkan atas:
1.         - Riwayat penyakit
-    Umur penderita
-    Riwayat akne dari keluarga yaitu orang tua, saudara.
-    Faktor yang mempengaruhi:
·          Siklus haid
·          Stress emosi
·          Pemakain kosmetik
·          Kebiasaan membersihkan kulit muka
·          Pengaruh iklim
·          Obat-obat yang diminum/disuntikkan.
2.           Pemeriksaan klinis.

Terapi Akne
Keberhasilan dalam pengobatan akne tergantung dari dokter yang mengobati. Salah satu faktor yang penting adalah pemilihan obat yang tapat oleh dokter dan ketekunan penderita untuk berobat. Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1.         Perawatan kulit muka
Mencuci muka dengan air hangat, disabun dua kali sehari, tetapi jangan mencunci secara berlebihan (enam sampai delapan kali) dengan sabun karena sabun bersifat komedogenik sehingga dapat menyebabkan akne detergen.
Jangan memegang  dan memijat lesi, jangan memakai kosmetik yang berminyak.
2.         Pengobatan
A.        Topikal
a.       Vitamin A asam ( tertinoin/retinoic acid)
   Adalah suatu derivat dari vitamin A dan merupakan salah satu preparat topikal yang paling efektif dalam konsentrasi rendah terutama bentuk krem. Obat ini mempunyai khasiat:
-       Mengurangi pembentukan komedo
-       Mengeluarkan isi komedo
-       Mengurangi proses radang
-       Meningkatkan penetrasi antibiotik topikal dan oral
Konsentrasi: 0,025% - 0,05% selama delapan minggu.
b.      Benzol Peroksida
      Sifat obat ialah sebagai berikut:
-       Iritan
-       Keratolitik
-       Bakterostsatik dan abterisid  P. akne sehingga menekan  P. akne dan menurunkan asam lemak bebas.
-       Mempercepat reabsorbsi dari lesi yang meradang.
Konsentrasi: 2,5% - 5%
Dalam bentuk gel dapat lebih mudah menembus saluran sebasea.
Indikasi: Akne bentuk papula dan pustula konglobata.
c.       Kombinasi tertinoin dan benzoyl peroksida
      Pada pemakainan kombinasi ini didapatkan suatu efek yang sinerglatik oleh karena tertinoin dapat meningkatkan penetrasi dari benzoyl peroksida.
      Cara pemakaian: benzoyl peroksida pagi hari dan tertinoin sore hari.
d.      Khemikal iritan
      Berupa: sulfur precipitatum, asam salisilat, resocinol
      Juga sering dipakai untuk pengobatan akne.
      Bahan-bahan ini mempunyai sifat:
-          Peeling
-          Mengeringkan kulit karena mengurangi minyak permukaan kulit
-          Erythema: peredaran darah meningkat sehingga mengurangi proses raang
e.       Antibiotika topikal
      Obat ini dipilih karena:
-          Sensitasi pada kulit sangat kecil
-          Untuk mencegah pengobatan sistemik antibiotika dalam jangka panjang
-          Mengurangi asam lemak bebas
-          Menghambat leuocyt chemotaxis
Antibiotik yang sering dipakai adalah: tetrasiklin, klindamisin dan eritromycin
Indikasi: akne bentuk pustula dan akne bentuk merad.ang
B.        Sistemik
Berdasarkan pathogenese akne vulgaris, maka pengobatan ditujukan pada:
1.        Mengurangi produksi sebum, yaitu dengan pemberian:
a.       Hormon estrogen
b.      Pil anti hamil
c.       Anti androgen
              Indikasi: akne yang berat
              Pada pemberian obat ini harus diperhatikan efek sampingnya.
2.        Menghilangkan obstruksi pada unit pilosebasea dengan menggunakan:
a.       Obat-obat topikal yamng bersifat keratolitik
b.      Topikal/sistemik vitamin A untuk mengurangi hiperkeratosis pada   muarafolikel yang dapat menyebabkan pembentukan komedo.
3.        Mengubah flora kulit dan komposisi lemak permukaan dengan menggunakan:
a.       Macam-macam antibiotika
b.      Preparat sulfa
C.        Antibiotika
Hanya beberapa antibiotik saja yang dapat digunakan untuk pengobatan akne vulgaris karena obat-obat tersebut harus memenuhi persyaratan:
1.        Memberi toksisitas yang rendah karena digunakan dalam jangka waktu yang lama.
2.        Mempunyai kapasitas mencapai saluran folikel sebasea
3.        Bakteriostatik/bakteriosid
4.        Mengurangi jumlah lipase dan asam lemak bebas
5.        Menghalangi kematoxis lekosit
Indikasi: akne yang disertai peradangan yaitu: akne papulo pustulosa yang sedang dan keras, akne konglobata.
Obat-obatannya adalah:
-           Tetrasiklin HCL
Dosis: 4 x 250 mg sehari, diberikan 1 jam sebelum makan selama 3 – 6 minggu atau diturunkan sampai 250 mg sehari selama 6 – 8 minggu, tergantung dari hasil pengobatan.
-          Erytromycin Stearat
Dosis: sama dengan tetrasiklin
-          Dapat juga diberikan Minosiklin, Lincomisin atau Klindamisin
D.        Obat-obatan lain
1.      Vitamin A
Vitamin A diduga mempengaruhi metabolisme androgen karena pada pemberian 50.000 – 150.000 IU sehari dapat menurunkan 17 keto steroid dalam urine.
Dosis: 50.000 – 150.000 IU sehari selama 6 bulan
Indikasi: akne bentuk noduler dan kistik yang keras.
2.      Retinoid
Dalam bentuk 13 cis retinoid acid adalah obat yang mempunyai sifat:
a.      Menekan produksi sebum
b.      Mengurangi hyperkeratosis
c.      Anti radang
Obat ini juga sangat efektif untuk mengatasi akne kistik, nodulo kistik dan akne konglobata.
E.         Kombinasi topikal dan systemik
Biasanya pengobatan akne dinerikan secara kombinasi yaitu dengan memberikan obat topikal dan systemik secara bersamaan

Tindakan-tindakan yang berhubungan dengan pengobatan akne:
q  Komedo ekstraksi
q  Incisi drainage
q  Exsisi
q  Kryoterapi
q  Dermabrasi
q  Bedah plastik


ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian:
q  Persepsi pasien terhadap kulit
q  Pemakaian alat kosmetik
q  Kosmetik yang digunakan
q  Obat yang digunakan
q  Makanan dan minuman
q  Upaya untuk memijat komedo dengan tangan
q  Ciri-ciri lesi  inflamatori (papula, pustula, nodul, kista )

Dignosa keperawatan

Diagnosa I
Penatalaksanan program terapeutik tidak efektif yang berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai mengenai keadaan tersebut (penyebab, perjalanan penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatan kulitnya).
Tujuan :
Pemahaman keadaannya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi yang diprogramkan.
Intervensi :
1.         Berikan penyuluhan dan yakinkan bahwa masalahnya tidak berhubungan dengan ketidak bersihan, kesalahan makan, masturbasi, aktivitas seksual ataupun kesalahankonsep lainnya yang lazim dijumpai.
Rasional: Akne timbul karena gabungan berbagai faktor mencakup herditas, kelenjar sebasea yang besar dan jumlah bakteri P.akne yang besar
2.         Beri penjelasan bahwa pengobatan biasanya memerlukan waktu 4 hingga 6 minggu atau lebih dan pada pasien harus mematuhi terapi yang diprogramkan atau sebelum hasil-hasilpengobatannya terlihat.
3.         Informasikan mengenai dasar-dasar pemikiran bagi pemakaian obat-obat oral serta topikal dan penjelasan tentang kerja obat dan efek sampingnya yang potensial.
Rasional: akan menambah pemahaman pasien, mendorong keterlibatan pribadi serta komitmennya dalam menjalani perawatan dan akan meningkatkan kepatuhan.
4.         Beri penyuluhan bahwa akne tidak mungkin hilang dalam waktu yang singkat dan mereka harus teguh dengan pelaksanaan pengobatan yang persisten setiap harinya.
5.         Beritahukan untuk menggunakan produk pembersih kulit yang diresepkan dokter.
6.         Koreksi kesalahpahaman pasien terhadap persepsi yang salah tentang akne maupun pengobatannya.

Diagnosa II

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rasa malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya.
Tujuan :
Pengembangan kemampuan untuk menerima keadaan dirinya
Intervensi :
1.         Ikut sertakan pasien sebagai mitra dalam pelaksanaan terapi.
2.         Berikan dukungan dan pahami permasalahan pasien.
3.         Ajarkan teknik-teknik untuk mengurangi stress.

                       
           





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar