AKNE VULGARIS
Pengertian
Adalah suatu penyakit radang menahun dari unit
pilosebasea disertai penimbunan keratin dan penyumbatan kelenjar sebasea.
Penyakit ini ditandai dengan adanya komedo, papel, pustul, nodulus dan kista di
tempat-tempat predileksi tertentu seperti muka, leher, dada, punggung bagian
atas. Akne biasanya mulai pada usia dewasa muda yaitu umur 13 sampai 29 tahun,
tapi dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua.
Etiologi
Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Pada umumnya
dikatakan penyakit akne vulgaris adalah multifaktorial. Beberapa faktor yang
dianggap menjadi penyebab timbulnya akne vulgaris adalah:
1.
Genetik Herediter
Faktor genetik ini berpengaruh pada besar dan
aktivitas kelenjar sebasea dan dapat melibatkan anggota keluraga yang aman,
dengan akne berat berjaringan parut.
2.
Sebum
Merupakan faktor utama yang menentukan
timbulnya penyakit ini. Pengeluaran seborrhoe yang hanya selalu disertai dengan
akne yang bera.
3.
Diet
Masih diperdebatkan. Para spesialis kulit di
Asia menganggap berbagai makanan masih ada hubungannya dengan akne. Makanan
seperti lemak, kacang-kacangan, susu, keju, coklat dan sejenisnya dapat
merangsang kambuhnya akne. Penyelidikan terakhir menyatakan diet hanya sedikit
pengaruhnya/tdak ada pengaruh terhadap akne.
4.
Endokrin
Androgen memegang peranan penting pada
timbulnya akne, karena perangsang aktivitas glandula sebasea dan mempengaruhi
proses keratinisasi.
5.
Bakteri
Pada lesi-lesi akne biasanya ditemukan:
? Propionic
bakterium akne/corine bakterium akne
? Staphylokokkus
epidermidis
? Pityrosporum
ovale.
Yang terpenting ialah propionic bakterium
akne, karena mempengaruhi terbentuknya lipase yang penting dalam pembentukan
komedo.
6.
Iklim
Musim dingin dapat mempengaruhi kambuhnya
akne sedangkan pada daerah tropis akne timbul bila suhunya panas dan rendah.
7.
Kosmetika
Pemakaian kosmetika tertentu yang terus
menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan akne. Kosmetik tersebut adalah:
? Pelembab/mosturaiser
? Krim
muka seperti:
·
Bedak dasar (foundation)
·
Krem penahan sinar matahari (suncrem)
·
Krem malam
8.
Bahan-bahan Kimia
Bahan-bahan kimia tersebut jodida, bromida,
kortikosteroid, obat-obatan anti konvulsan seperti phenobarbital, INH, tetra
ciklin dan vitamin B12 dapat menyebabkan kambuhnya akne atau form eruption.
9.
Psikis
Stress, emosi dan kurang tidur dapat
menyebabkan tumbuh dan kambuhnya akne.
10. Faktor
gesekan, regangan, cubitan, tekanan dapat merangsang timbulnya akne mekanik.
Phatogenesa
Phatogenesa akne vulgaris dipengaruhi empat faktor utama yaitu:
1.
Peningkatan ekskresi sebum
Hormon androgen yang meningkat pada masa
permulaan pubertas dapat menyebabkan pembesaran kelenjar dan peningkatan
aktivitas kelenjar sebasea sehingga produksi sebum meningkat.
2.
Penyumbatan saluran pilosebasea
Penyumbatan disini disebabkan oleh karena bentuk
anatomi kelenjar sebasea yang mempunyai saluran keluar yang lebih kecil
sehingga terdapat tahanan pengeluaran sebum yang lebih muda terjadi
penyumbatan. Selain itu massa keratin disini lebih sulit terlepas sehingga
melekat satu sama lain yang mempermudah terjadinya penyumbatan.
3.
Perubahan komposisi lemak permukaan kulit
Sebum mengandung triglicerida, squalen dan
ester malam. Bila sebum mengalir keluar melalui saluran pilosebasea,
triglicerida dihidrolisir oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh propionic
bakteri menjadi asam lemak bebas. Squalen dan asam lemak bebas yang meningkat
pada penderita akne ini bersifat komedegonik sehingga menambah keratinisasi
dalam saluran pilosebasea.
4.
Kolonisasi bakteri dalam folikel sebasea
Pada penderita
alne dijumpai tiga macam mikroorganisme berupa flora normal yaitu:
? Cropionic
bacterium acnes
? Staphylokokkus
epidermidis
Dan
diantara tiga macam mikroorganisme ini, Propioni Bacterium Akne yang paling
berperan. ternyata mikroflora tersebut pada kulit dan saluran pilosebasea
penderita akne jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan orang sehat.
Gambaran Klinis
Pada tempat predileksi yaitu pada daerah seborhoe terdapat
lesi yang khas yaitu komedo disertai atau tanpa disertai lesi lain seperti
papula, pustula, nodular, kista dan akne konglobata.
Klasifikasi Akne
Klasifikasi yang biasa digunakan untuk menetapkan berat atau
ringannya akne vulgaris adalah klasifikasi yang didasarkan atas overall grading
menurut Pilllsbury dan kawan-kawan yang dibagi atas empat tingkat:
1.
Tingkat I :
komedo sedikit/banyak dengan/tanpa beberapa papula.
2.
Tingkat II :
komedo, papel, pustul.
3.
Tingkat III :
komedo, papel,pustul dan nodul.
4.
Tingkat IV :
komedo, papel, pustul, nodulus, kista dan parut yang luas. (akne konglobata).
Ada klasifikasi lain:
1.
Spotcounting yang juga banyak dipakai yaitu menilai
secara kwalitatif maupun kwantitatif.
2.
Metode photografi
Klasifikasi
ini lebih obyektif, lebih teliti, ada dokumentasi, tetapi biayanya besar.
Diagnosa
didasarkan atas:
1.
- Riwayat
penyakit
-
Umur penderita
-
Riwayat akne dari keluarga yaitu orang tua, saudara.
-
Faktor yang mempengaruhi:
·
Siklus haid
·
Stress emosi
·
Pemakain kosmetik
·
Kebiasaan membersihkan kulit muka
·
Pengaruh iklim
·
Obat-obat yang diminum/disuntikkan.
2.
Pemeriksaan
klinis.
Terapi
Akne
Keberhasilan
dalam pengobatan akne tergantung dari dokter yang mengobati. Salah satu faktor
yang penting adalah pemilihan obat yang tapat oleh dokter dan ketekunan
penderita untuk berobat. Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
1.
Perawatan kulit muka
Mencuci muka
dengan air hangat, disabun dua kali sehari, tetapi jangan mencunci secara
berlebihan (enam sampai delapan kali) dengan sabun karena sabun bersifat
komedogenik sehingga dapat menyebabkan akne detergen.
Jangan
memegang dan memijat lesi, jangan
memakai kosmetik yang berminyak.
2.
Pengobatan
A.
Topikal
a.
Vitamin A asam ( tertinoin/retinoic acid)
Adalah suatu
derivat dari vitamin A dan merupakan salah satu preparat topikal yang paling
efektif dalam konsentrasi rendah terutama bentuk krem. Obat ini mempunyai
khasiat:
-
Mengurangi pembentukan komedo
-
Mengeluarkan isi komedo
-
Mengurangi proses radang
-
Meningkatkan penetrasi antibiotik topikal dan oral
Konsentrasi: 0,025% - 0,05% selama delapan
minggu.
b.
Benzol Peroksida
Sifat
obat ialah sebagai berikut:
-
Iritan
-
Keratolitik
-
Bakterostsatik dan abterisid P. akne sehingga menekan P. akne dan menurunkan asam lemak bebas.
-
Mempercepat reabsorbsi dari lesi yang meradang.
Konsentrasi: 2,5% - 5%
Dalam bentuk gel dapat lebih mudah menembus
saluran sebasea.
Indikasi: Akne bentuk papula dan pustula
konglobata.
c.
Kombinasi tertinoin dan benzoyl peroksida
Pada
pemakainan kombinasi ini didapatkan suatu efek yang sinerglatik oleh karena
tertinoin dapat meningkatkan penetrasi dari benzoyl peroksida.
Cara
pemakaian: benzoyl peroksida pagi hari dan tertinoin sore hari.
d.
Khemikal iritan
Berupa:
sulfur precipitatum, asam salisilat, resocinol
Juga
sering dipakai untuk pengobatan akne.
Bahan-bahan
ini mempunyai sifat:
-
Peeling
-
Mengeringkan kulit karena mengurangi minyak permukaan
kulit
-
Erythema: peredaran darah meningkat sehingga mengurangi
proses raang
e.
Antibiotika topikal
Obat
ini dipilih karena:
-
Sensitasi pada kulit sangat kecil
-
Untuk mencegah pengobatan sistemik antibiotika dalam
jangka panjang
-
Mengurangi asam lemak bebas
-
Menghambat leuocyt chemotaxis
Antibiotik yang sering dipakai adalah:
tetrasiklin, klindamisin dan eritromycin
Indikasi: akne bentuk pustula dan akne bentuk
merad.ang
B.
Sistemik
Berdasarkan pathogenese akne vulgaris, maka
pengobatan ditujukan pada:
1.
Mengurangi produksi sebum, yaitu dengan pemberian:
a.
Hormon estrogen
b.
Pil anti hamil
c.
Anti androgen
Indikasi: akne yang berat
Pada pemberian obat ini harus
diperhatikan efek sampingnya.
2.
Menghilangkan obstruksi pada unit pilosebasea dengan
menggunakan:
a.
Obat-obat topikal yamng bersifat keratolitik
b.
Topikal/sistemik vitamin A untuk mengurangi
hiperkeratosis pada muarafolikel yang
dapat menyebabkan pembentukan komedo.
3.
Mengubah flora kulit dan komposisi lemak permukaan
dengan menggunakan:
a.
Macam-macam antibiotika
b.
Preparat sulfa
C.
Antibiotika
Hanya beberapa antibiotik saja yang dapat
digunakan untuk pengobatan akne vulgaris karena obat-obat tersebut harus
memenuhi persyaratan:
1.
Memberi toksisitas yang rendah karena digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
2.
Mempunyai kapasitas mencapai saluran folikel sebasea
3.
Bakteriostatik/bakteriosid
4.
Mengurangi jumlah lipase dan asam lemak bebas
5.
Menghalangi kematoxis lekosit
Indikasi: akne yang disertai peradangan yaitu:
akne papulo pustulosa yang sedang dan keras, akne konglobata.
Obat-obatannya adalah:
-
Tetrasiklin HCL
Dosis: 4 x 250 mg sehari, diberikan 1 jam
sebelum makan selama 3 – 6 minggu atau diturunkan sampai 250 mg sehari selama 6
– 8 minggu, tergantung dari hasil pengobatan.
-
Erytromycin Stearat
Dosis: sama dengan tetrasiklin
-
Dapat juga diberikan Minosiklin, Lincomisin atau
Klindamisin
D.
Obat-obatan lain
1.
Vitamin A
Vitamin A diduga mempengaruhi metabolisme
androgen karena pada pemberian 50.000 – 150.000 IU sehari dapat menurunkan 17
keto steroid dalam urine.
Dosis: 50.000 – 150.000 IU sehari selama 6
bulan
Indikasi: akne bentuk noduler dan kistik yang
keras.
2.
Retinoid
Dalam bentuk 13 cis retinoid acid adalah obat
yang mempunyai sifat:
a.
Menekan produksi sebum
b.
Mengurangi hyperkeratosis
c.
Anti radang
Obat ini juga sangat efektif untuk mengatasi
akne kistik, nodulo kistik dan akne konglobata.
E.
Kombinasi topikal dan systemik
Biasanya pengobatan akne dinerikan secara
kombinasi yaitu dengan memberikan obat topikal dan systemik secara bersamaan
Tindakan-tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan akne:
q Komedo
ekstraksi
q Incisi
drainage
q Exsisi
q Kryoterapi
q Dermabrasi
q Bedah
plastik
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian:
q Persepsi
pasien terhadap kulit
q Pemakaian
alat kosmetik
q Kosmetik
yang digunakan
q Obat
yang digunakan
q Makanan
dan minuman
q Upaya
untuk memijat komedo dengan tangan
q Ciri-ciri
lesi inflamatori (papula, pustula,
nodul, kista )
Dignosa
keperawatan
Diagnosa
I
Penatalaksanan
program terapeutik tidak efektif yang berhubungan dengan pengetahuan yang tidak
memadai mengenai keadaan tersebut (penyebab, perjalanan penyakit, pencegahan,
pengobatan dan perawatan kulitnya).
Tujuan
:
Pemahaman
keadaannya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi yang
diprogramkan.
Intervensi
:
1.
Berikan penyuluhan dan yakinkan bahwa masalahnya tidak
berhubungan dengan ketidak bersihan, kesalahan makan, masturbasi, aktivitas
seksual ataupun kesalahankonsep lainnya yang lazim dijumpai.
Rasional:
Akne timbul karena gabungan berbagai faktor mencakup herditas, kelenjar
sebasea yang besar dan jumlah bakteri P.akne yang besar
2.
Beri penjelasan bahwa pengobatan biasanya memerlukan
waktu 4 hingga 6 minggu atau lebih dan pada pasien harus mematuhi terapi yang
diprogramkan atau sebelum hasil-hasilpengobatannya terlihat.
3.
Informasikan mengenai dasar-dasar pemikiran bagi
pemakaian obat-obat oral serta topikal dan penjelasan tentang kerja obat dan
efek sampingnya yang potensial.
Rasional:
akan menambah pemahaman pasien, mendorong keterlibatan pribadi serta
komitmennya dalam menjalani perawatan dan akan meningkatkan kepatuhan.
4.
Beri penyuluhan bahwa akne tidak mungkin hilang dalam
waktu yang singkat dan mereka harus teguh dengan pelaksanaan pengobatan yang
persisten setiap harinya.
5.
Beritahukan untuk menggunakan produk pembersih kulit
yang diresepkan dokter.
6.
Koreksi kesalahpahaman pasien terhadap persepsi yang
salah tentang akne maupun pengobatannya.
Diagnosa
II
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rasa
malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya.
Tujuan :
Pengembangan kemampuan untuk menerima keadaan
dirinya
Intervensi :
1.
Ikut sertakan pasien sebagai mitra dalam pelaksanaan
terapi.
2.
Berikan dukungan dan pahami permasalahan pasien.
3.
Ajarkan teknik-teknik untuk mengurangi stress.